Sunday, September 28, 2008

Gita Syukur...luar biasa!

Menjadi bagian dalam perhelatan akbar 'Gita Syukur' dalam rangka menyambut ulangtahun GPIB ke-60 merupakan sesuatu hal yang luar biasa. Bagaimana tidak, acara yang di komandoi oleh Bapak Karel Hallatu itu berjalan cukup sukses dan dihadiri oleh lebih kurang 80 peserta Pesparawi, 200 panitia dan voulenteer, ribuan penonton yang memadati gedung Sasono Langen Budoyo dan gedung Sasono Adi Guno, Taman Mini Indonesia Indah dari acara pembukaan di tanggal 17 hingga acara lomba dan penutupan di tanggal 20 September 2008.

Seru! Itu ungkapan aku waktu menjalani hari-hari Pesparawi tersebut. Dari menjadi MC Pesparawi (dan 'terjebak' dalam MC penutupan), membantu kelancaran para juri dalam menilai peserta, dan lain-lain yang kadang bingung mengungkapkan karena kita saling support satu sama lain.

Bertemu dengan para peserta baik Jabodetabek maupun luar kota juga salah satu hal yang menyenangkan. Bayangkan, ada peserta yang datang dari Bontang, Bali, Medan dan beberapa daerah lain yang jauh diluar Jawa. Melihat berbagai macam karakter peserta maupun panitia juga merupakan keasyikan tersendiri. Pergesekan-pergesekan memang kadang tidak bisa dihindari baik sesama panitia maupun panitia dengan peserta dan penonton, tetapi dengan niatan tulus dan berkat Tuhan tentunya, semuanya bisa dieliminer.

Penilaian Pesparawi kali ini juga menggunakan penilaian International yang biasa digunakan oleh team World Choir Games, bahkan beberapa juri juga kita 'import' dari luar negeri seperti Korea, Singapore dan Filipina. Penyelenggaraannya juga dibagi beberapa kategori seperti kategori Anak, Remaja, Wanita, Lansia, Chamber, Pria, Pemuda dan kategori Gabungan.

Keseruan bertambah karena tidak hanya panitia dan voulenteer yang menginap tetapi team dari luar kota pun menginap di area TMII dan cukup menyita perhatian secara khusus panitia di bidang akomodasi dan transportasi.

Kenal teman-teman baru dari berbagai GPIB, berkangen-kangenan dengan teman-teman lama yang sudah tidak/jarang bertemu merupakan suatu hal yang luar biasa buatku. Tetapi yang pasti warga GPIB ternyata haus akan memuji Tuhan, untuk itulah langkah selanjutnya dari hasil Pesparawi ini sangat diharapkan agar pembinaan Paduan-paduan suara di jemaat masing-masing tetap harus dilanjutkan dan diperbaiki agar nama Tuhan Yesus selalu dipuji dan ditinggikan melalui nyanyian-nyanyian yang indah itu.

Bravo Team Kerja Gita Syukur GPIB, you guys done a great job! Well done! Biarlah kita kembalikan semua hasil karya ini untuk kemuliaan nama Tuhan. GBU all!

Wednesday, September 17, 2008

Urgent! Es dunia meleleh lebih cepat!

Gunung-gunung es dunia meleleh dalam laju yang amat cepat dan beberapa di antaranya bisa hilang dalam beberapa dekade ke depan, demikian diungkapkan Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP).

Para ilmuwan yang meneliti kondisi sekitar 30 lapisan es di seluruh dunia menemukan bahwa lelehan es mencapai puncaknya tahun 2006.

Oleh karenanya UNEP memperingatkan bahwa kehilangan es lebih jauh bisa berakibat serius, terutama di India, di mana sungai-sungainya bersumber pada lapisan es Pegunungan Himalaya.

Wilayah pantai barat Amerika Utara yang mendapatkan sebagian air dari gletser di jajaran pegunungan seperti Rocky dan Sierra Nevada juga bakal terkena dampak.

Direktur eksekutif UNEP Achim Steiner mendesak pemerintah negara-negara untuk menyepakati langkah-langkah guna mengurangi emisi gas dalam pertemuan internasional tahun depan di ibukota Denmark, Copenhagen.

Rata-rata lapisan es dunia berkurang 1,5 meter tahun 2006. Lelehan terbanyak tercatat di lapisan es Breidalblikkbrea, Norwegia, yang leleh 3 meter tahun 2006, sedangkan gletser Echaurren Norte di Chile adalah satu-satunya yang bertambah tebal.

"Apa yang kami dapatkan ini sepertinya merupakan tren yang tak diketahui kapan berhenti," ujar Wilfried Haeberli, direktur World Glacier Monitoring Service.

Dikatakan Haeberli, es meleleh sekitar 0,3 meter per tahun antara 1980 dan 1999. Namun sejak tahun 2000, lelehan itu meningkat sekitar 50cm.

(dari berbagai sumber)