Monday, October 29, 2012

Syakira, Retreat, Relation

Tidak terasa sudah dipenghujung bulan October 2012. Sebulan belakangan ini begitu luar biasa perjalanan hidupku...
Setelah bergumul dan mendoakannya akhirnya Syakira Com, my new computer store name, yang berlokasi di Mall Ambassador resmi dibuka. Ber-partner dengan sahabat lama dari SMP 56 yang bertemu kembali - Hendra - kita membuka toko tersebut. Sejujurnya, semua berkat kasih karunia Allah yang luar biasa. Dengan niatan membantu sohibku tersebut tetapi berakhir kerjasama. Hendra yang selama ini berjuang dan mengidamkan mempunyai dan mengelola toko sendiri akhirnya terwujud. Proses yang tak lebih dari 1 bulan bisa terlaksana. Sekarang perjuangan kita agar Syakira Com bisa berjalan, bertumbuh dan berkembang dengan baik. 12-10-12 merupakan tanggal lahirnya toko tersebut, 12 Oktober 2012. Nama Syakira berasal dari nama anak dari Hendra yang berarti HOPE..jadi toko ini juga lahir dari Harapan kami bersama. Tuhan memberkati usaha kami ini.

Keseruan kedua dalam bulan ini adalah terlaksananya Retreat Staff SPH International tanggal 23-25 October 2012 di Via Renata Puncak. Seru karena tahun ini keterlibatan dalam panitia lebih besar. Termasuk dalam seksi acara dan team advance yang sehari sebelumnya harus mempersiapkan segala sesuatunya. Bekerjasama dengan rekan-rekan dari berbeda kampus juga memperkaya pengalaman. Gokil dan seru ternyata terlepas dari kebiasaan dan gaya masing-masing. Pendeta Agus dari STT Bandung memimpin kami di 6 sesi. Aku dan peserta mendapat pencerahan, pengertian dan terberkati luar biasa. Tema besar yang diusung tetaplah tema besar SPH International: Welcome Home, dengan penekanan dalam keluarga, tempat kerja dan gereja.
Dalam gereja, pak Agus menekankan pentingnya 'back to Bible'. Perbedaan denominasi yang ada harusnya disikapi dengan saling terbuka dan menghargai satu sama lain.
Dalam pekerjaan, beliau menekankan agar kita melakukan yang terbaik yang kita bisa untuk kemuliaan Tuhan. bahkan pak Agus mengharapkan kita sebagai orang Kristen melalukan pekerjaan hingga un-replaceable.

Dalam keluarga, komunikasi antar anggota keluarga adalah sangat penting. Kita harus menyuarakan kebenaran, tentunya dengan cara yang elegan. Hal ini yang menjadi keseriusanku karena saat ini komunikasi dengan mama sering kali berakhir dengan keributan. Aku yang muda yang sering terjebak dengan pemikiran sempit yang ditambah lagi dengan pergumulan dalam pekerjaan dan kehidupan pribadi yang memudahkan meledaknya emosi. Maafkan aku Mom, aku akan belajar lebih baik lagi.

Beginilah perjalanan hidupku saat ini, kedepan aku menjadi bagian dalam acara Natal Sektor 5 GPIB Karunia, school exhibition di Cibubur Junction, Drama Production: Kokonut High dan persiapan Natal di keluarga maupun hati. Selamat menyambut pekan yang baru teman-teman. Untuk Sahabat-sahabat Muslimku, selamat merayakan Idul Adha. God bless you all.

Saturday, September 29, 2012

end of month news, illness, new business

Fiiuuuhhh...sudah akhir September, pekerjaan sangat menyita waktu - Open House, design ini itu, planning untuk exhibition, dan lain-lain. Dengan pekerjaan yang seabrek, kondisi badan juga kurang baik, padahal sudah berusaha jaga makanan dan minum minuman bergizi. Mungkin karena perubahan cuaca dari musim panas ke musim penghujan.

Hari ini ada beberapa kejadian. Pertama pengumuman resmi dari KPU DKI atas terpilihnya Jokowi dan Basuki sebagai Gubernur DKI periode 2012-2017. Kedua, pernikahan teman sekerja Lian & Nova yang tidak bisa aku hadiri karena sakit ini..selamat ya untuk kalian berdua.. Tuhan memberkati perjalanan bahtera rumah tangga kalian berdua. Ketiga, kecelakaan pesawat terjadi lagi hari ini, kali ini pada saat pameran dirgantara di Bandung.. Mudah-mudahan kedepan tidak ada lagi kecelakaan transportasi yang mengerikan seperti ini. Keempat, saudara sekaligus sahabatku Dika sedang melakukan test di Elnusa.. goodluck my brother, I wish you all the best. Kelima, akhirnya proses pembuatan E-KTP kelar juga untuk foto dan pendataan lainnya..fiuuhh..tunggu jadinya di Juni 2013..hehehe..

Pada tulisanku terdahulu, aku sempat menyampaikan ada peristiwa yang penting dalam hidupku. Semua terjadi karena berkat Tuhan, bukan karena kuat dan kemampuanku.
Adalah sahabat SMP yang terhilang yang bertemu kembali 1 tahun belakangan ini - Hendra. Yang aku salut dari dia adalah perjuangan dan ketaatannya dalam hidupnya. Setelah jatuh bangun dalam usahanya di bidang ritel komputer, aku tertarik - yang sebenarnya bermaksud membantu - untuk menjadi bagian dalam usaha tersebut. Takut, khawatir dan sepertinya 'gambling', tetapi ternyata Tuhan memberi jalan keluar dan mengarahkan kami berdua. Just hoping for the best..tetap berusaha dan berserah penuh dalam usaha ini. Jangan heran nanti kalian akan membaca promosi toko komputer kami - Syakira Com - di blog ini serta jaringan sosial yang lain.

Bulan Oktober akan menjadi bulan tersibuk, akan ada Open House ke-2, Retreat 5 kampus SPH International di Via Renata Puncak dimana aku juga ikut membantu menyiapkannya, SPHI SC exhibition di CIbubur di akhir bulannya..fiuuhh..mudah-mudahan semua berjalan lancar.

Well, that's it for now, aku akan kembali secepatnya dan rencana membahas beberapa serial televisi yang oke banget untuk di tonton. See you soon and have a great weekend. God bless.

Thursday, September 20, 2012

Menuju Jakarta Baru

Aku menulis blog ini setelah mengikuti dengan seru dan tegang perhitungan cepat (quick count) atas pemilihan gubernur DKI Jakarta hari ini 20 September 2012. Akhirnya terpilihlah gubernur DKI Jakarta baru versi quick count: Jokowi-Basuki untuk Jakarta baru, hasil KPUD sendiri akan diumumkan sekitar 1 minggu kedepan.


Sedikit gambaran profil dari Jokowi:

Joko Widodo lahir dari keluarga miskin yang tinggal di daerah bantaran kali yang kumuh di Surakarta, Jawa Tengah. Anak pertama dari empat bersaudara ini lahir dari keluarga penjual kayu, pasangan Noto Mihardjo dan Sujiatmi . Semasa kecil ia bersekolah di SD 111 Tirtoyoso Solo, dan melanjutkan ke SMP N 1 di kota yang sama. Selepas SMP, Jokowi bersekolah di SMA 6 Solo. 

Sebagai keluarga penjual kayu, Joko kecil tumbuh sebagai anak yang terbiasa hidup susah. Kadang sulit makan dan membayar sekolah adalah salah satunya. Meski begitu ia dikenal sebagai anak yang tidak nakal, walau begitu ia sangat suka main seperti anak-anak lain pada umumnya.

Kegiatan yang sering ia lakukan semasa kecil adalah memancing ikan, main layang-layang, dan bermain sepakbola. Ada cerita unik yang dilakukannya ketika kecil yaitu dirinya suka sekali mandi di sungai di belakang rumahynya sambil mencari telur bebek di dekat sungai. Joko Widodo adalah anak laki-laki pertama di dalam keluarga, tak heran bila ia menjadi penjaga bagi tiga adik perempuannya. Karena paling besar, ia sering membantu sang ibu mengasuh adik-adiknya. Kadang mengantar mereka ke sekolah, atau membantu para adik membereskan pekerjaan rumah. Bahkan ketika adik-adiknya beranjak besar, saat ada masalah dengan pacarnya, dirinya turut membantu menyelesaikan masalah tersebut. Meski begitu, pria asli Solo ini tetap memiliki prestasi luar biasa di kelasnya. Padahal ia sendiri mengaku tak begitu rajin belajar, karena dahulu ia sering membantu orangtuanya seperti menagih pembayaran kepada pelanggan kayu atau menaikkan kayu yang sudah dibeli orang ke atas gerobak atau becak.

Lulus SMA, Joko hijrah ke Yogyakarta untuk meneruskan pendidikannya ke jenjang sarjana. Universitas Gajah mada (UGM) jurusan Teknologi Kayu menjadi pilihannya untuk belajar. Jurusan itu ia ambil karena ingin mewujudkan cita-citanya menjadi tukang kayu. Selama kuliah, ia ngekos di Yogya. Seminggu atau sebulan sekali ia pulang ke Solo naik bus. Meski baru tingkat satu, Joko telah menemukan tambatan hati. Gadis cantik nan sederhana yang bernama Iriana menjadi kekasihnya. Dia adalah teman adiknya yang sering main ke rumahnya. Bahkan sejak kenal dengan gadis itu, Joko tak pernah pindah ke lain hati sampai memutuskan menikah pada 24 Desember 1986.

Setelah selesai kuliah, Joko bekerja di sebuah BUMN di Aceh. Tak berapa lama tepatnya hanya 1,5 tahun, ia memutuskan untuk kembali ke Solo merintis bisnis mebel dengan modal minus. Jatuh bangun dalam mengembangkan bisnis mebelnya menjadi cerita tersendiri bagi Joko Widodo. Dan mebel pertama yang dibuatnya adalah bedroom set. Dulu ia hanya menjualnya di daerah Solo saja, tapi setelah tiga tahun ia mampu menjualnya hingga ke luar negeri.


Penghargaan:
  • Joko Widodo terpilih menjadi salah satu dari “10 Tokoh 2008″
  • Menjadi walikota terbaik tahun 2009
  • Pak Joko Widodo jg meraih penghargaan Bung Hatta Award, atas kepemimpinan dan kinerja beliau selama membangun dan memimpin kota Solo.
  • Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) Award
Selain itu, berkat kepemimpinan beliau (dan tentunya semua pihak yg membantu), kota Solo jg banyak meraih penghargaan, di antaranya
  • Kota Pro-Investasi dari Badan Penanaman Modal Daerah Jawa Tengah
  • Kota Layak Anak dari Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan
  • Wahana Nugraha dari Departemen Perhubungan
  • Sanitasi dan Penataan Permukiman Kumuh dari Departemen Pekerjaan Umum
  • Kota dengan Tata Ruang Terbaik ke-2 di Indonesia


Dan berikut gambaran mengenai sosok Ahok:


Basuki T Purnama  (BTP) yang akrab dipanggil Ahok lahir di Gantung, desa Laskar Pelangi, Belitung Timur.
Ia melanjutkan Sekolah Menengah Atas (SMU) dan perguruan tinggi di Jakarta dengan memilih Fakultas Teknologi Mineral jurusan Teknik Geologi Universitas Trisakti.
Setelah menamatkan pendidikannya dan mendapat gelar Sarjana Teknik Geologi (Insiyur geologi) pada tahun 1989, Basuki pulang kampung–menetap di Belitung dan mendirikan perusahaan CV Panda yang bergerak dibidang kontraktor pertambangan PT Timah.
Menggeluti dunia kontraktor selama dua tahun, Basuki menyadari betul hal ini tidak akan mampu mewujudkan visi pembangunan yang ia miliki, karena untuk menjadi pengelolah mineral selain diperlukan modal (investor) juga dibutuhkan manajemen yang profesional.
Untuk itu Basuki memutuskan kuliah S-2 dan mengambil bidang manajemen keuangan di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya Jakarta. Mendapat gelar Master in Bussiness Administrasi (MBA) atau Magister Manajemen (MM) membawa Basuki diterima kerja di PT Simaxindo Primadaya di Jakarta, yaitu perusahaan yang bergerak dibidang kontraktor pembangunan pembangkit listrik sebagai staf direksi bidang analisa biaya dan keuangan proyek. Karena ingin konsentrasi pekerjaan di Belitung, pada tahun 1995 Basuki memutuskan untuk berhenti bekerja dan pulang ke kampung halamannya.
Perlu diketahui, tahun 1992 Basuki mendirikan PT Nurindra Ekapersada sebagai persiapan membangun pabrik Gravel Pack Sand (GPS) pada tahun 1995. Bagi Basuki, pabrik yang berlokasi di Dusun Burung Mandi, Desa mengkubang, Kecamatan Manggar, Belitung Timur ini diharapkan dapat menjadi proyek percontohan bagaimana mensejahterakan stakeholder (pemegang saham, karyawan, dan rakyat) dan juga diharapkan dapat memberikan konstribusi bagi Pendapatan Asli Daerah Belitung Timur dengan memberdayakan sumber daya mineral yang terbatas. Di sisi lain diyakini PT Nurindra Ekapersada memikili visi untuk menghasilkan sumber daya manusia yang tangguh.
Berangkat dari visi seperti itulah pada tahun 1994, Basuki didukung oleh seorang tokoh pejuang kemerdekaan Bapak alm Wasidewo untuk memulai pembangunan pabrik pengolahan pasir kwarsa pertama di Pulau Belitung dengan memamfaatkan teknologi Amerika dan Jerman. Pembangunan pabrik ini diharapkan juga memberikan harapan besar menjadi cikal bakal tumbuhnya suatu kawasan industri dan pelabuhan samudra dengan nama KIAK (Kawasan Industri Air Kelik).
KIPRAH POLITIK
Sebagai pengusaha di tahun 1995 ia mengalami sendiri pahitnya berhadapan dengan  politik dan birokrasi yang korup. Pabriknya ditutup karena ia melawan kesewenang-wenangan pejabat. Sempat terpikir olehnya untuk hijrah dari Indonesia ke luar negeri, tetapi keinginan itu ditolak oleh sang ayah yang mengatakan bahwa satu hari rakyat akan memilih Ahok untuk memperjuangkan nasib mereka.
Dikenal sebagai keluarga yang dermawan di kampungnya, sang ayah yang dikenal dengan nama Kim Nam, memberikan ilustrasi kepada Ahok. Jika seseorang ingin membagikan uang 1 milyar kepada rakyat masing-masing 500 ribu rupiah, ini hanya akan cukup dibagi untuk  2000 orang. Tetapi jika uang tersebut digunakan untuk berpolitik, bayangkan jumlah uang di APBD yang bisa dikuasai untuk kepentingan rakyat. APBD kabupaten Belitung Timur saja mencapai 200 milyar di tahun 2005.
Bermodal keyakinan bahwa orang miskin jangan lawan orang kaya dan orang kaya jangan lawan pejabat (Kong Hu Cu), keinginan untuk membantu rakyat kecil di kampungnya, dan juga kefrustasian yang mendalam terhadap kesemena-menaan pejabat yang ia alami sendiri, Ahok memutuskan untuk masuk ke politik di tahun 2003.
Pertama-tama ia bergabung dibawah bendera Partai Perhimpunan Indonesia Baru (PPIB) yang saat itu dipimpin oleh Dr. Sjahrir. Pada pemilu 2004 ia mencalonkan diri sebagai anggota legislatif. Dengan keuangan yang sangat terbatas dan model kampanye yang lain dari yang lain, yaitu menolak memberikan uang kepada rakyat,  ia terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Belitung Timur periode 2004-2009.
Selama di DPRD ia berhasil menunjukan integritasnya dengan menolak ikut dalam praktik KKN, menolak mengambil uang SPPD fiktif, dan menjadi dikenal masyarakat karena ia satu-satunya anggota DPRD yang berani secara langsung dan sering bertemu dengan masyarakat untuk mendengar keluhan mereka sementara anggota DPRD lain lebih sering “mangkir”.
Setelah 7 bulan menjadi DPRD, muncul banyak dukungan dari rakyat yang mendorong Ahok menjadi bupati. Maju sebagai calon Bupati Belitung Timur di tahun 2005, Ahok mempertahankan cara kampanyenya, yaitu dengan mengajar dan melayani langsung rakyat dengan memberikan nomor telfon genggamnya yang juga adalah nomor yang dipakai untuk berkomunikasi dengan keluarganya. Dengan cara ini ia mampu mengerti dan merasakan langsung situasi dan kebutuhan rakyat. Dengan cara kampanye yang tidak “tradisional” ini, yaitu tanpa politik uang, ia secara mengejutkan berhasil mengantongi suara 37,13 persen dan menjadi Bupati Belitung Timur periode 2005-2010. Padahal Belitung Timur dikenal sebagai daerah basis Masyumi, yang juga adalah kampung dari Yusril Ihza Mahendra.
Bermodalkan pengalamannya sebagai pengusaha dan juga anggota DPRD yang mengerti betul sistem keuangan dan budaya birokrasi yang ada, dalam waktu singkat sebagai Bupati ia mampu melaksanakan pelayanan kesehatan gratis, sekolah gratis sampai tingkat SMA, pengaspalan jalan sampai ke pelosok-pelosok daerah, dan perbaikan pelayanan publik lainya. Prinsipnya sederhana: jika kepala lurus, bawahan tidak berani tidak lurus. Selama menjadi bupati ia dikenal sebagai sosok yang anti sogokan baik di kalangan lawan politik, pengusaha, maupun rakyat kecil. Ia memotong semua biaya pembangunan yang melibatkan kontraktor sampai 20 persen.  Dengan demikian ia memiliki banyak kelebihan anggaran untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat.
Kesuksesan ini terdengar ke seluruh Bangka Belitung dan mulailah muncul suara-suara untuk mendorong Ahok maju sebagai Gubernur di tahun 2007. Kesuksesannya di Belitung Timur tercermin dalam pemilihan Gubernur Babel ketika 63 persen pemilih di Belitung Timur memilih Ahok. Namun sayang, karena banyaknya manipulasi dalam proses pemungutan dan penghitungan suara, ia gagal menjadi Gubernur Babel.
Dalam pemilu legislative 2009 ia maju sebagai caleg dari Golkar. Meski awalnya ditempatkan pada nomor urut keempat dalam daftar caleg (padahal di Babel hanya tersedia 3 kursi), ia berhasil mendapatkan suara terbanyak dan memperoleh kursi DPR berkat perubahan sistem pembagian kursi dari nomor urut menjadi suara terbanyak.
Selama di DPR, ia duduk di komisi II. Ia dikenal oleh kawan dan lawan sebagai figur yang apa adanya, vokal, dan mudah diakses oleh masyarakat banyak. Lewat kiprahnya di DPR ia menciptakan standard baru bagi anggota-anggota DPR lain dalam anti-korupsi, transparansi dan profesionalisme. Ia bisa dikatakan sebagai pioner dalam pelaporan aktivitas kerja DPR baik dalam proses pembahasan undang-undang maupun dalam berbagai kunjungan kerja. Semua laporan bisa diakses melalui websitenya. Sementara itu, staf ahlinya bukan hanya sekedar bekerja menyediakan materi undang-undang tetapi juga secara aktif mengumpulkan informasi dan mengadvokasi kebutuhan masyarakat. Saat ini, salah satu hal fundamental yang ia sedang perjuangkan adalah bagaimana memperbaiki sistem rekrutmen kandidat kepala daerah untuk mencegah koruptor masuk dalam persaingan pemilukada dan membuka peluang bagi individu-individu idealis untuk masuk merebut kepemimpinan di daerah.
Ahok berkeyakinan bahwa perubahan di Indonesia bergantung pada apakah individu-individu idealis berani masuk ke politik dan ketika di dalam berani mempertahankan integritasnya. Baginya, di alam demokrasi, yang baik dan yang jahat memiliki peluang yang sama untuk merebut kepemimpinan politik. Jika individu-individu idealis tidak berani masuk, tidak aneh kalau sampai hari ini politik dan birokrasi Indonesia masih sangat korup. Oleh karena itu ia berharap model berpolitik yang ia sudah jalankan bisa dijadikan contoh oleh rekan-rekan idealis lain untuk masuk dan berjuang dalam politik.  Sampai hari ini ia masih terus berkeliling bertemu dengan masyarakat untuk menyampaikan pesan ini dan pentingnya memiliki pemimpin yang bersih, transparan, dan profesional.
Di tahun 2006, Ahok dinobatkan oleh Majalah TEMPO sebagai salah satu dari 10 tokoh yang mengubah Indonesia. Di tahun 2007 ia dinobatkan sebagai Tokoh Anti Korupsi dari penyelenggara negara oleh Gerakan Tiga Pilar Kemitraan yang terdiri dari KADIN, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara, dan Masyarakat Transparansi Indonesia. Melihat kiprahnya, kita bisa mengatakan bahwa berpolitik ala Ahok adalah berpolitik atas dasar nilai pelayanan, ketulusan, kejujuran, dan pengorbanan; bukan politik instan yang sarat pencitraan.

Indonesia berharap bahwa kedua anak bangsa ini bisa menjadi pemimpin yang adil dan bijaksana serta membawa Jakarta dan daerah sekitarnya menjadi daerah yang aman serta sejahtera. Yuk kita dukung mereka dalam doa kita serta melakukan apa yang menjadi tanggungjawab kita saat ini dengan sebaik-baiknya.
Tuhan memberkati.

(dari berbagai sumber)

Sunday, September 16, 2012

wishful thinking, busy, big decision

Sudah hampir 1 bulan setelah Idul Fitri..kehidupan rasanya begitu cepat berlalu. Pekerjaan sudah mulai padat, selain admission, tetapi juga sudah mulai menyiapkan Open House, exhibition, foto, design ini dan itu, serta beberapa hal lainnya. Bersyukur teman-teman rekan kerja yang luar biasa yang selalu membantu dan mensupport. 

Sudah bulan September tetapi hujan masih sangat jarang turun. Beberapa lokasi di Indonesia sudah sangat kekeringan berat, di area lain kebakaran hutan merebak. Kebakaran juga kerap kali terjadi dibeberapa kota..sedih melihat banyaknya korban dengan fenomena ini. Berharap semua segera berakhir dengan kondisi kian baik kedepan.

Hidup ini penuh dengan pilihan, termasuk ketika kita memilih untuk bekerjasama dengan orang lain. Beberapa waktu lalu pikiranku penuh dengan kebimbangan dan pertimbangan. Akhirnya kesempatan yang menurutku Tuhan yang beri, aku ambil dan putuskan. Tulisan berikutnya akan aku informasikan apa yang menjadi keputusan penting tersebut.

Beberapa rekan kerjaku akan melepas masa lajangnya beberapa bulan kedepan...selamat ya buat mereka semua..Tuhan memberkati rumah tangga kalian selalu.

Harapan harus selalu diperkatakan sehingga bisa menjadi kenyataan tentunya atas rahmat dari Yang Empunya Hidup ini. Selamat memasuki tengah bulan September, Tuhan memberkati teman-teman semua.