Thursday, November 04, 2010

Seputar Isu Badai Matahari 2012

Badai Matahari 2012 yang Mengerikan seperti apa badai matahari yang mengerikan ini...

Ketika solar minimum terjadi, bintik matahari menghilang dan lidah-lidah api matahari lenyap. Matahari tiba-tiba menjadi sangat tenang, sama seperti suasana tenang yang biasa muncul sebelum badai besar melanda.

Tahun lalu, isu kiamat 2012 yang dikaitkan dengan kalender Maya dan badai matahari menjadi salah satu topik terhangat yang dibicarakan oleh banyak orang. Isu itu mulai mereda ketika banyak ilmuwan, termasuk dari NASA sendiri, mengeluarkan pernyataan yang menolak spekulasi kiamat akibat badai matahari di tahun 2012. Namun, pada bulan Agustus 2010 ini, sebuah jurnal penelitian dari seorang astronom Australia bernama David Reneke kembali mengangkat isu ini. Tiba-tiba, isu badai matahari dan 2012 kembali menjadi isu panas di bulan ini. Haruskah kita kuatir?

Beberapa marketer hari kiamat percaya kalau tahun 2012, badai matahari super akan memanggang bumi dan seisinya. Ini berarti kiamat total bagi bumi seperti yang digambarkan dalam film Knowing. Walaupun prediksi ini dibantah oleh para ilmuwan, termasuk NASA sendiri, namun paling tidak semua sepakat kalau badai matahari yang akan datang kemungkinan bisa membawa kerusakan atas jaringan komunikasi di seluruh dunia.

Kerusakan masif atas sistem telekomunikasi seperti itu sudah pernah terjadi pada tahun 1859 saat terjadinya peristiwa yang dikenal dengan sebutan Carrington event.

Carrington Event

Pada tanggal 1 September 1859, Richard Carrington, astronom matahari kenamaan Inggris yang saat itu baru berusia 33 tahun, sedang berada di observatoriumnya sambil melakukan pengamatan.

Seperti biasanya, Carrington mengamati matahari lewat citra proyeksi pada sebuah layar yang dihasilkan oleh teleskopnya. Dengan teliti ia menggambar bintik matahari yang terlihat.

Tiba-tiba, di hadapan matanya, ia melihat dua titik cahaya putih menyilaukan yang yang muncul di atas bintik hitam matahari. Titik cahaya itu terlihat semakin intens dan segera berubah bentuk menjadi seperti bentuk ginjal.

“Dengan segera saya berlari untuk memanggil orang lain agar turut menyaksikannya. Ketika saya kembali 60 detik kemudian, saya terkejut karena titik itu telah berubah bentuk.”

Pemandangan itu hanya berlangsung selama 5 menit. Namun apa yang diakibatkannya terhadap planet bumi akan selalu dikenang sebagai salah satu peristiwa astronomi paling menakjubkan (atau menakutkan) yang pernah terjadi.

Apa yang dilihat Carrington adalah lidah api putih matahari (White solar flare) yang muncul akibat ledakan magnetik matahari. Ledakan ini tidak hanya menghasilkan cahaya yang terlihat oleh mata, namun juga menghasilkan awan partikel super raksasa yang mengeluarkan pusaran magnetik yang dikenal dengan sebutan Coronal Mass Ejection (CME).

CME yang tercipta itu bergerak langsung menuju bumi dan tiba hanya dalam tempo 18 jam. Ini cukup luar biasa, mengingat pada umumnya perjalanan itu akan ditempuh dalam waktu 3 atau 4 hari. Ketika CME itu menghantam bumi, medan magnet yang menyelubungi bumi menjadi terganggu sehingga menciptakan Badai Geomagnetik terbesar yang pernah tercatat di dalam sejarah.

Langit di atas bumi segera dipenuhi dengan Aurora berwarna merah, hijau dan ungu. Cahaya-cahaya itu begitu luar biasa sehingga malam yang gelap terlihat terang benderang seperti siang hari. Luar biasanya, aurora itu bahkan bisa terlihat di wilayah-wilayah tropis seperti Kuba, Bahama, Jamaika dan Hawaii.

Namun, efeknya tidak hanya sampai disitu. Pertunjukan aurora yang indah itu ternyata disertai oleh kerusakan besar pada sistem komunikasi di Eropa dan Amerika.

Tiba-tiba, seluruh sistem telegraf mengalami kekacauan. Percikan api terlihat di mesin-mesin telegraf sehingga mengejutkan operator yang sedang bertugas. Bahkan ketika batere telegraf diputus, arus listrik yang dipicu oleh aurora membuat mesin-mesin tersebut masih bisa mengirimkan pesan.

Peristiwa ini memberikan pengertian baru kepada para astronom mengenai aktifitas matahari dan dampaknya atas kehidupan manusia.

Dalam tempo 2 atau 3 tahun lagi, ada kemungkinan kalau kita bisa menghadapi masalah serupa. Peringatan inilah yang baru-baru ini diberikan oleh David Reneke yang menerbitkan prediksinya dalam Jurnal Australasian Science.

Sekilas mengenai Badai Matahari

Ada banyak kesalahpahaman mengenai fenomena badai matahari ini. Bagi yang tidak mengerti, badai matahari sering dianggap sebagai peristiwa luar biasa yang sangat langka. Padahal tidak demikian adanya.

Matahari mengalami siklus rata-rata 11 tahunan (antara 9-14 tahun) yang bermula dari periode aktifitas rendah, yang disebut Solar Minimum, hingga periode dimana aktifitasnya meningkat, yang disebut Solar Maksimum. Solar maksimum terakhir terjadi pada tahun 2000.

Dengan demikian, badai matahari sesungguhnya bukan peristiwa aneh yang langka. Fenemena ini adalah bagian yang normal dari siklus kehidupan matahari.

Selama periode solar maksimum, muncul Bintik Matahari (sunspot), yaitu titik gelap di permukaan matahari yang disebabkan oleh garismedan magnet yang menerobos permukaan matahari.

Karena matahari bukan objek padat seperti bumi, bagian-bagian yang berbeda dari matahari berotasi dengan kecepatan yang berbeda juga. Ini akan menyebabkan garismedan magnetiknya menjadi kacau balau hingga menyebabkan terbentuknya Solar Flare (Lidah api matahari) yang kadang disertai dengan Coronal Mass Ejection (CME).

Peristiwa inilah yang sering disebut dengan istilah Solar Storm atau Badai Matahari.

Jika CME tersebut bergerak menuju bumi, partikel yang dibawanya akan menghantam magnetosphere bumi yang kemudian akan menciptakan aurora.

Prediksi David Reneke

Kembali kepada prediksi Reneke, menurutnya, badai matahari yang akan terjadi pada tahun 2012 memiliki potensi untuk menghantam bumi dengan kekuatan setara 100 juta bom atom hidrogen. Kekuatan ini dipastikan akan menghancurkan seluruh sistem satelit di seluruh dunia yang dikuatirkan akan membawa bumi kembali ke zaman batu.

Tentu saja prediksi ini bukan sesuatu yang baru karena peristiwa serupa pernah terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Namun, yang dikuatirkan oleh Reneke adalah potensi kekuatannya.

“Umumnya, para astronom sepakat kalau solar maksimum yang akan datang akan menjadi yang paling kuat dalam 100 tahun terakhir.” Kata Reneke.

“Sebagian percaya kalau peristiwa ini akan mempengaruhi perusahaan penerbangan, perusahaan telekomunikasi dan siapapun yang bekerja dengan sistem GPS modern. Badai ini mampu mematikan satelit yang sedang mengorbit.” Tambahnya.

Lalu bagaimana tanggapan astronom lainnya?

NASA sendiri tidak terlalu mengkuatirkan peristiwa ini, namun mereka memang telah mengantisipasi badai ini sejak tahun 2006. Mereka juga memperkirakan kalau badai ini mampu mempengaruhi pembangkit listrik di berbagai tempat sehingga bukan hanya industri telekomunikasi atau penerbangan yang terganggu, melainkan juga industri lainnya seperti perbankan dan yang berkaitan dengannya.

Badai itu diperkirakan akan terjadi pada tahun 2012 akhir. Namun mereka pun mengakui kalau tidak akan ada yang pernah bisa tahu pasti berapa besar efek kerusakan yang bisa ditimbulkannya.

National Academy of Sciences Amerika pernah memperkirakan kalau kerusakan yang mungkin terjadi bisa membawa kerugian sekitar 1 hingga 2 triliun dolar Amerika dan membutuhkan waktu hingga 10 tahun untuk pulih sepenuhnya.

Badai matahari dalam skala yang cukup besar pernah terjadi juga pada tahun 1989 dan menyebabkan blackout di seluruh Quebec, Kanada. Pada badai matahari tahun 2003, Swedia dan Afrika Selatan juga mengalami nasib serupa.

Lalu, sebuah pertanyaan sederhana yang sering ditanyakan oleh banyak orang. Jika benar badai matahari super terjadi pada tahun 2012, apakah badai itu akan menghasilkan lidah api yang bisa menghanguskan seluruh bumi dan seisinya seperti di film Knowing?

Jawabannya adalah: Tidak!

Apa yang akan terjadi?

Walaupun terdengar begitu chaos, sesungguhnya manusia dan makhluk hidup lainnya terlindung dengan aman di bumi. Pada saat terjadinya badai-badai matahari sebelumnya, makhluk hidup di bumi sama sekali tidak terpengaruh. Namun, teknologi yang kita miliki memang rentan terhadap fenomena ini.

Sama seperti yang terjadi pada tahun 1859, atau tahun ketika Quebec, Swedia dan Afrika Selatan dibuat blackout, badai matahari yang akan datang bisa merontokkan sistem komunikasi kita.

Mengingat sangat tergantungnya infrastruktur kita terhadap jaringan telekomunikasi, maka peristiwa lumpuhnya telekomunikasi mungkin akan membawa kelumpuhan pada sistem lainnya, seperti keuangan dan transportasi.

Sebuah semburan badai matahari yang kuat bisa membawa kerusakan dengan mengintervensi sumber listrik dan jalur komunikasi kita. Ini akan menyebabkan sistem menjadi overload dan akhirnya mengalami kerusakan.

Menurut salah satu laporan yang dikeluarkan oleh National Academy of Science Amerika Serikat, apabila badai itu terjadi, sekitar 300 pembangkit listrik di Amerika bisa lumpuh hanya dalam tempo 90 ******* Ini akan memutuskan persediaan listrik untuk 130 juta penduduk.

Setelah jaringan listrik terputus, persediaan air pun akan ikut terputus. Tanpa adanya listrik dan persediaan air, maka perekonomian akan menjadi lumpuh. Tidak ada aktifitas perkantoran dan transportasi seperti pesawat terbang atau kereta api. Bahkan fasilitas vital seperti markas militer atau rumah sakit juga akan ikut lumpuh. Dengan kata lain Chaos!

Tetapi, itu adalah skenario terburuknya.

Kabar baiknya adalah, manusia telah belajar dari masa lalu.

NASA dan badan antariksa negara-negara lain di dunia telah mengetahui dengan jelas kalau solar flare bisa melumpuhkan sistem satelit. Karena itu sejak lama, NASA telah mengirim beberapa wahana untuk mengawasi aktifitas matahari. Saat ini, wahana-wahana tersebut, seperti ACE atau SOHO, masih rajin mengawasi perubahan-perubahan aktifitas yang terjadi pada matahari.

Jika wahana itu mendeteksi adanya CME, maka sensornya akan segera menghasilkan peringatan yang memberikan cukup waktu bagi manusia bumi (kita) untuk mengambil langkah antisipasi, seperti mengubah sistem satelit kita menjadi “safe mode”. Dengan demikian, kerusakan yang ditimbulkannya akan menjadi sangat minimal. Antisipasi yang sama juga telah dilakukan terhadap infrastruktur dan sumber pembangkit listrik lainnya.

Yup, kita memang telah belajar. Sama seperti kita telah belajar mengantisipasi Millenium Bug Y2K 10 tahun yang lalu.

Karena itu pendapat David Reneke juga mendapat cukup banyak kritikan. Misalnya, dari rekannya sesama astronom Australia bernama Dr. Phil Wilkinson dari Bureu of Meteorology Ionospheric Prediction Service.

Menurutnya, kerusakan pada satelit akan sangat minimal. Bahkan ia menolak anggapan kalau badai matahari yang akan terjadi merupakan yang terkuat dalam 100 tahun terakhir.

“Semua pernyataan-pernyataan ini memang menjual, namun saya yakin semuanya terlalu berlebihan.” Katanya. “Pesan yang benar adalah, badai matahari yang akan datang sama saja bahayanya dengan badai-badai matahari sebelumnya.”

Dr. Wilkinson juga mengatakan kalaupun sistem komunikasi terganggu, maka sifatnya hanya akan sementara dan lokal. Selain itu, ia punya alasan lain. Menurut pemantauan para astronom, aktifitas matahari dalam siklus kali ini ternyata tidak sekuat seperti yang diperkirakan sebelumnya. Ini membuat para astronom matahari percaya kalau matahari mungkin bisa memasuki masa “little ice age”. Pengamatan ini berbanding terbalik dengan prediksi Reneke.

Jadi, tidak perlu kuatir.

Disaster Plan

Baiklah, sekarang, anggaplah kalian masih kuatir dengan badai matahari tahun 2012, kalian mungkin bertanya: “Bagaimana kalau David Reneke yang benar? Lalu apa yang harus saya lakukan untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi bencana ini?”

Federal Emergency Management Agency (FEMA), sejenis badan penanggulangan bencana di Amerika, punya jawaban atas pertanyaan ini. Sejak lama mereka juga telah mengantisipasi kemungkinan terjadinya kerusakan infrastruktur akibat fenomena ini.

Menurut Craig Fugate, administrator FEMA, paling tidak, efek badai matahari ini mungkin kurang lebih sama dengan efek terjadinya bencana alam seperti topan, banjir atau gempa bumi. Jadi, menurutnya, persiapan standar sudah mencukupi. Seperti menyimpan persediaan air, makanan, peralatan P3K, batere cadangan dan senter serta peralatan memasak.

Dengan kata lain, apa yang perlu kita persiapkan sama saja dengan persiapan menghadapi bencana alam pada umumnya.

Karena itu, tidak perlu kuatir sama sekali. Jika sistem telekomunikasi kita lumpuh, memang kita tidak bisa menggunakan handphone, blackberry atau facebook. Tetapi, saya percaya kita akan tetap bisa bertahan hidup.

(taken from: Jan H. Rapar - http://jahenra.blogspot.com/)

Thursday, September 23, 2010

Resident Evil: After life

Saat menonton film ini di XXI Ex, Plaza Indonesia tadi malam, aku sempat terbuai dengan kecanggihan teknologi DOLBY 3D yang luar biasa memukau. Ternyata sesumbar Paul Anderson (sutradara) mengenai teknologi 3 dimensi yang digunakan sama dengan yang digunakan di AVATAR terbukti. Melihat detail gambar dan asyiknya 'permainan' 3 dimensi yang diperlihatkan di film ini plus suara yang diperdengarkan melalui tata suara THX bisa menyihir kita untuk ikut ada didalam kancah peperangan melawan zombie-zombie itu. Untungnya aku bisa segera sadar dan bisa memberikan penilaian yang objektif.

Dari segi cerita sih biasa-biasa aja, ketegangannya juga biasa saja tetapi menjadi luar biasa karena menggunakan efek 3D tersebut, akting apalagi - sangat biasa, mungkin yang bisa diberi apresiasi lebih penghayatan karakter Alice oleh Milla Jovovich yang semakin matang.

Seperti diketahui dalam cerita Resident Evil, bahwa dunia yang sudah dirusak oleh infeksi virus, Alice (Milla Jovovich) meneruskan perjalanan untuk menemukan korban yang masih selamat dari wabah T- Virus dan memimpin mereka ketempat yang aman. Pertempuran mematikan-nya dengan Umbrella Corporation mencapai puncak, tapi Alice mendapat bantuan tak terduga dari seorang teman lama [klon'nya] yang berhasil survive. Sebuah petunjuk baru yang menjanjikan sebuah tempat aman dari kematian dan membawa mereka ke Los Angeles sekaligus mempertemukan Alice dengan beberapa manusia yang masih selamat ditengah kepungan zombie. Apakah Alice beserta rekan-rekannya bisa selamat dari para zombie dan pemimpin Umbrella Corporation?

Starring :
- Milla Jovovich
- Johnny Messner
- Boris Kodjoe
- Wentworth Miller (pemeran di serial Prison Break)
- Ali Larter (pemeran di serial Heroes)
- Kim Coates
Genre : Action Adventure Fantasy Sci-Fi Sekuel 3D
Sutradara : Paul W.S. Anderson
Diproduksi : Sony Pictures
Tayang di bioskop : 21 September 2010 (Indonesia)

Darah Garuda

DARAH GARUDA adalah film kedua dari TRILOGI MERAH PUTIH yang telah mendapatkan sambutan meriah. Film ini dipersembahkan oleh PT Media Desa Indonesia milik Hashim Djojohadikusumo dan diproduksi oleh Margate House Films yang dipimpin oleh Rob Allyn. Disutradarai oleh Yadi Sugandi dan Conor Allyn, DARAH GARUDA dibuat atas kesuksesan MERAH PUTIH, film yang membuat sensasi box office tahun 2009 dan ditonton jutaan penonton di bioskop.

Diputar di berbagai festival film internasional dan pasar film termasuk Pusan, Berlin dan Cannes; saga perang ini telah terjual baik di bioskop, TV, DVD, Video Unduh mapun dalam bentuk hak cipta lainnya di lebih dari 10 negara termasuk Inggris, Jerman, Irlandia, Austria, Swiss dan Republik Ceko.

Sebuah epik dan thriller penuh laga yang terjadi di Jawa selama Perang Kemerdekaan tahun 1947, DARAH GARUDA mengikuti sebuah kelompok heroik tentara gerilya yang dipotret dengan brilian oleh aktor-aktor berbakat papan atasIndonesia (Donny Alamsyah, pemenang Aktor Terbaik untuk film MERAH PUTIH pada Festival Film Bandung 2010, bersama T. Rifnu Wikana, Lukman Sardi dan Darius Sinathrya).

Terpecah oleh rahasia-rahasia mereka di masa lalu dan konflik yang tajam dalam hal kepribadian, kelas sosial dan agama, keempat lelaki muda bersatu untuk melancarkan sebuah serangan nekat terhadap kamp tawanan milik Belanda demi menyelamatkan para perempan yang mereka cintai, dimainkan oleh para aktris muda berbakat yang profesional (Rahayu Saraswati, peraih Aktris Terbaik pada Bali International Film Festival 2009 untuk film MERAH PUTIH; Astri Nurdin, dan Atiqah Hasiholan).

Para kadet ini terhubung dengan kantor pusat Jendral Sudirman dimana mereka diberi sebuah tugas sangat rahasia di belakang garis musuh di Jawa Barat: sebuah serangan gaya komando pada lapangan udara vital yang dapat membalikkan perlawanan para pemberontak melawan kezaliman yang telah dilakukan Jendral Van Mook pada Agustus 1947.

Kelompok gerilya ini menembus dalam ke Jawa Barat, dimana mereka bertemu dengan kelompok lain dari separatis Islam, juga sekutu baru maupun yang potensial berkhianat: mata-mata kolonial dengan pangkatnya sendiri dan sekutu orang-orang sipil dari jalanan; dan musuh lama yang bertanggung jawab atas intelejen Belanda (dimainkan oleh Alex Komang sebagai Kyai, Ario Bayu sebagai gerilya tangguh Sersan Yanto, Atiqah Hasiholan sebagai wanita penghibur yang trauma Lastri, Rudy Wowor sebagai Mayor Belanda Van Gaartner dan memperkenalkan Aldy Zulfikar sebagai tentara anak Budi).

Dikepung oleh musuh yang mengelilingi, baik musuh dari luar maupun dari dalam, para pahlawan ini harus bersatu dan saling percaya karena mereka berjuang melawan intrik, perkelahian jarak dekat, pengkhianatan dan kekuasaan luar biasa sebuah maha kekaisaran Eropa, demi mengejar satu tujuan: Kemerdekaan.

(dari berbagai sumber)

Tuesday, September 21, 2010

Mujizat itu nyata

Beberapa kerabat dan sahabat dekat mungkin sudah mengetahui bahwa papaku mengalami penyakit yang mengerikan - tumor di lever - yang secara medis sulit di sembuhkan mengingat usia papa juga sudah tidak muda (72 tahun).

Semua bermula beberapa bulan lalu ketika papa mengalami gejala seperti maag - perih, kembung, mual, nyeri diperutnya disertai kelelahan fisik yang luar biasa (papa memang ada history mengidap maag dan darah tinggi). Kami berpikir hanya maag biasa dan kecapean karena kerja, tetapi frekuensinya semakin sering bahkan sampai dibawa kerumah sakit segala. Beberapa kali dilakukan cek darah, jantung, rontgen dan sebagainya. Diagnosa awal papa mengalami gangguan di usus. Second opinion kita kerumah sakit lain dan melakukan beberapa test yang sama, dikabarkan oleh dokter ke-2 ini bahwa papa ada masalah di levernya dan mungkin ada tumornya di usus juga (selama proses ini, papa masih kerja).

Kita pun melakukan third opinion, dirumah sakit dan dokter yang berbeda lagi. Hal yang sama dilakukan hingga city scan. Dikatakan pihak dokter bahwa lever dan ususnya bengkak tapi belum jelas apa yang menyebabkan hal tersebut. Direkomendasikan papa harus endoscopy sebelum dilakukan penanganan selanjutnya (operasi atau kemo).

Tetapi hal kita tidak pernah bayangkan akhirnya terjadi... Sebelum melakukan endoscopy papa harus meminum suatu cairan agar pada saat endoscopy dapat dilakukan dengan baik. Tetapi pagi itu setelah meminum cairan tersebut, papa muntah hebat dan semua kekuatannya hilang...lemah dan tidak berdaya. Bahkan jalanpun sulit. Sebagai anak, aku kaget, sedih, haru biru melihat papaku yang tadinya begitu kuat dan gagah menjadi loyo. Badan papa langsung kurus drastis hanya dalam hitungan minggu (sebelumnya memang juga sudah menyusut sejak Februari 2010).

Nasi sudah menjadi bubur...tetapi bukan saatnya menyerah. Kami sekeluarga berteriak minta tolong dan mohon kekuatan kepada Tuhan...kita yakin Dia tidak akan meninggalkan kita. Puji Tuhan, support dan bantuan orang-orang sekitar terus mengalir...dari sahabat-sahabat, rekan-rekan kerjaku dan rekan-rekan kerja papa juga keluarga dan gereja. Doa-doa dipanjatkan buat kesembuhan papa.

Diawal Juni kami mendapat informasi dari rekan kantor papa bahwa ada Sinshe di Kelapa Gading yang bagus dan sekiranya bisa menolong. Kami pun mencobanya sambil berdoa Tuhan pakai Sinshe tersebut sebagai alatNya untuk kesembuhan papa. Mulailah rutinitas baru, minum ramuan/jamu disertai makan-makanan sehat. Sempat masuk rumah sakit lagi karena papa kekurangan nutrisi dikarenakan kekurangan cairan dan gizi (papa sangat sulit makan dan minum). Kita pun juga mengikuti program akupuntur untuk mempercepat proses penyembuhan papa.

Sekali lagi kita menyaksikan mujizat Tuhan, papa berangsur-angsur pulih, bisa melangkah sedikit-sedikit, makan dan minum sudah mulai lancar, perutnya yang tadinya bengkak dan keras berangsur-angsur normal, kakinya pun yang bengkak juga berangsur berkurang. Hari ini aku melihat papa tersenyum lagi walau sesaat.

Papa...tetap semangat ya untuk sembuh...tapi apapun keputusan Tuhan buat papa dan kami sekeluarga, yakinlah itu yang terbaik dan selalu mengucap syukur serta bersukacita (walaupun kami pun sangat sulit melakukan itu dengan kondisi seperti itu).

Terima kasih ya Allah ku...mujizatMu sungguh nyata...