Tuesday, September 21, 2010

Mujizat itu nyata

Beberapa kerabat dan sahabat dekat mungkin sudah mengetahui bahwa papaku mengalami penyakit yang mengerikan - tumor di lever - yang secara medis sulit di sembuhkan mengingat usia papa juga sudah tidak muda (72 tahun).

Semua bermula beberapa bulan lalu ketika papa mengalami gejala seperti maag - perih, kembung, mual, nyeri diperutnya disertai kelelahan fisik yang luar biasa (papa memang ada history mengidap maag dan darah tinggi). Kami berpikir hanya maag biasa dan kecapean karena kerja, tetapi frekuensinya semakin sering bahkan sampai dibawa kerumah sakit segala. Beberapa kali dilakukan cek darah, jantung, rontgen dan sebagainya. Diagnosa awal papa mengalami gangguan di usus. Second opinion kita kerumah sakit lain dan melakukan beberapa test yang sama, dikabarkan oleh dokter ke-2 ini bahwa papa ada masalah di levernya dan mungkin ada tumornya di usus juga (selama proses ini, papa masih kerja).

Kita pun melakukan third opinion, dirumah sakit dan dokter yang berbeda lagi. Hal yang sama dilakukan hingga city scan. Dikatakan pihak dokter bahwa lever dan ususnya bengkak tapi belum jelas apa yang menyebabkan hal tersebut. Direkomendasikan papa harus endoscopy sebelum dilakukan penanganan selanjutnya (operasi atau kemo).

Tetapi hal kita tidak pernah bayangkan akhirnya terjadi... Sebelum melakukan endoscopy papa harus meminum suatu cairan agar pada saat endoscopy dapat dilakukan dengan baik. Tetapi pagi itu setelah meminum cairan tersebut, papa muntah hebat dan semua kekuatannya hilang...lemah dan tidak berdaya. Bahkan jalanpun sulit. Sebagai anak, aku kaget, sedih, haru biru melihat papaku yang tadinya begitu kuat dan gagah menjadi loyo. Badan papa langsung kurus drastis hanya dalam hitungan minggu (sebelumnya memang juga sudah menyusut sejak Februari 2010).

Nasi sudah menjadi bubur...tetapi bukan saatnya menyerah. Kami sekeluarga berteriak minta tolong dan mohon kekuatan kepada Tuhan...kita yakin Dia tidak akan meninggalkan kita. Puji Tuhan, support dan bantuan orang-orang sekitar terus mengalir...dari sahabat-sahabat, rekan-rekan kerjaku dan rekan-rekan kerja papa juga keluarga dan gereja. Doa-doa dipanjatkan buat kesembuhan papa.

Diawal Juni kami mendapat informasi dari rekan kantor papa bahwa ada Sinshe di Kelapa Gading yang bagus dan sekiranya bisa menolong. Kami pun mencobanya sambil berdoa Tuhan pakai Sinshe tersebut sebagai alatNya untuk kesembuhan papa. Mulailah rutinitas baru, minum ramuan/jamu disertai makan-makanan sehat. Sempat masuk rumah sakit lagi karena papa kekurangan nutrisi dikarenakan kekurangan cairan dan gizi (papa sangat sulit makan dan minum). Kita pun juga mengikuti program akupuntur untuk mempercepat proses penyembuhan papa.

Sekali lagi kita menyaksikan mujizat Tuhan, papa berangsur-angsur pulih, bisa melangkah sedikit-sedikit, makan dan minum sudah mulai lancar, perutnya yang tadinya bengkak dan keras berangsur-angsur normal, kakinya pun yang bengkak juga berangsur berkurang. Hari ini aku melihat papa tersenyum lagi walau sesaat.

Papa...tetap semangat ya untuk sembuh...tapi apapun keputusan Tuhan buat papa dan kami sekeluarga, yakinlah itu yang terbaik dan selalu mengucap syukur serta bersukacita (walaupun kami pun sangat sulit melakukan itu dengan kondisi seperti itu).

Terima kasih ya Allah ku...mujizatMu sungguh nyata...

1 comment:

Bobby Prabawa said...

Airmataku mengalir membaca tulisan ini bro. Kalau papamu sudah sembuh, dan baca tulisan di blog ini, beliau pasti bangga dan merasa bahagia, karena dicintai anak laki-lakinya begitu dalam.

Dampingi terus papamu ya Nyo, anggap saja balas budi karena ketika Inyo kecil beliau juga pernah menungguimu ketika sakit dan berharap anaknya segera sembuh.

Tetap berjuang untuk sembuh ya om. Om nggak punya alasan untuk menyerah. Semoga Tuhan selalu merahmati om dan keluarga.

Salam terbaik
Bobby Prabawa